Makam eyang gajah panamur,berada dilokasi kawasan hutan gunung geulis pt 57e RPH Cijedil BKPH Cianjur KPH Cianjur. Dan masuk hutan pangkuan desa (HPD) dan LMDH pakuon sutra. wilayah administratif :desa pakuon kecamatan sukaresmi kabupaten cianjur jawabarat.
Makam keramat eyang gajah panamur sangat termasyur didaerah cianjur bahkan keluar daerah cianjur.
Karena walaupun keberadaanya jauh ditengah kawasan hutan selalu banyak yang datang berziarah bahkan bermalam.
Karena menurut cerita makam tersebut adalah makam keturunan raja -raja dan bangsawan raja yang ada ditanah jawa ini.sehingga banyak yang sengaja untuk berziarah ke tempat ini.
Karena untuk menggali sejarah lebih dalam ini harus sesuai dengan para ahlinya dan memerlukan penelitiaan khusus oleh pemerintah. masyarakat hanya meyakini cerita turun temurun bahwa makam eyang gajah panamur juga ada makam ibu sutra kembang dan ibu kembang mayang, adalah makam keramat yang dituturkan dan diceritakan oleh para juru kunci yang mengantar untuk berziarah.
Selain makam keramat juga ada sebuah sumur ,atau pancuran air yang dinamakan jamban.yang letak nya tak jauh sekitar 50m .
Dan air jamban ini keluar langsung dari sumber air yang ada digunung geulis.yang saat ini selalu digunakan bagi penjairah untuk keperluaan mandi atau minum dan keperluaan lainya pada saat berada ditempat ziarah.
Karena kemasyuran dan banyak khasiatnya disumur jamban ini kadang orang yang datang berziarah selalu menyempatkan untuk mandi.sebelum melaksanakan berziarah.
Karena lokasi tersebut berada ditengah kawasan hutan , aset dan sarana jalannya tidak bisa dijangkau dengan kendaraan, hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki.
untuk datang dan berziarah ketempat itu, jalan masuknya kita bisa dijangkau dari berbagai kampung.
Misalnya masuk dari kampung babakan sumedang desa pakuon sekitar 2km, dari kampung buniaga desa ciherang sekitar 2km, dari kampung pojok desa ciputri sekitar 3km,dari kampung pameungpeuk desa cijedil sekitar 7km, dari kampung tapos desa wangun jaya sekitar 4km.
Selain berziarah kita bisa sekaliaan berwisata alam bagi pecinta alam juga merasakan udara pegunungan yang masih segar. Karena tempat tersebut berada dalam kawasan hutan alam sekunder (has) yang merupakan hutan kawasan perlindungan.
Dan kita harus selalu menjaga lingkungan sekitar saat berada diloksi ziarah, agar makam atau situs budaya yang ada selalu terjaga keberadaanya. Walaupun belum ada pengurusan khusus dan pengembangan terhadap situs tersebut.
Dan ini merupakan potensi situs budaya yang nantinya bisa dikembangkan baik oleh perhutani, pemerintah dan masyarakat sekitar. tanpa merusak lingkungan sekitar dan situs budaya tetap terjaga dan lingkungan lestari